Sistem kekebalan memainkan peran penting dalam menjaga tubuh kita dari serangan patogen berbahaya. Namun terkadang sistem imunitas kita menjadi melemah dan kewalahan dalam melawan serangan dari luar, sehingga mengundang berbagai macam penyakit berbahaya.
Sebut saja meningitis, yaitu sejenis peradangan atau pembengkakan pada selaput pelindung yang menutupi otak serta sumsum tulang belakang kita. Kondisi ini seringkali disebabkan oleh bakteri atau virus tertentu. Faktor resiko lainnya bisa disebabkan karena adanya cedera, kanker, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Tetapi apapun jenis penyebab yang mendasarinya, kamu akan mengalami berbagai macam gejala yang kurang menyenangkan saat terkena penyakit yang satu ini.
Adapun beberapa tanda kamu terkena meningitis diantaranya sudah kami paparkan di bawah ini secara lengkap.
1. Suhu Tubuh Tinggi
Gejala paling pertama dari meningitis yang mudah kamu kenali adalah adanya peningkatan suhu tubuh hingga 38°C atau bahkan lebih.
Seringkali demam tinggi tersebut disertai dengan beberapa gejala tambahan seperti sakit kepala dan kekakukan pada leher.
Bahkan gejala tambahan sakit kepala ini bisa terasa begitu hebat akibat adanya peradangan yang terjadi tepat di dekat otak dan sumsum tulang belakang. Alhasil, rasa sakitnya pun cenderung membandel dan bertambah secara signifikan.
2. Kaki dan Tangan Terasa Dingin
Demam yang disertai dengan rasa dingin di area tangan dan kaki juga bisa kamu rasakan saat terkena meningitis. Ini terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang sibuk melawan berbagai macam infeksi yang tengah menyerang.
Dikarenakan sistem imun kita ingin memberikan serangan berlebih terhadap ganasnya virus atau bakteri yang menginfeksi, maka suhu panas pun akan ditarik dari area yang tidak terlalu diperlukan – seperti misalnya tangan dan kaki – yang kemudian akan memunculkan gejala berupa rasa dingin di area tersebut.
3. Muntah
Muntah juga menjadi salah satu tanda dan gejala awal dari meningitis. Biasanya kondisi ini datang bersamaan dengan demam yang meningkatkan suhu tubuh hingga di atas 38°C.
Kondisi ini terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang berperang sehingga memberikan efek samping pada perut kamu yang memicu perasaan mual dan muntah, terutama pada anak-anak.
Parahnya, muntah tersebut bisa membuat kamu kehilangan banyak cairan. Dengan begitu, pastikan untuk segera mendapatkan pengganti cairan yang hilang melalui air putih dan makanan yang bergizi. Buah pisang juga bisa menjadi pilihan terbaik sebagai sumber elektrolit yang mudah didapat.
4. Kebingungan
Dikarenakan bakteri atau virus meningitis bisa menyerang area otak kamu, maka kamu pun beresiko mengalami kebingungan saat terkena penyakit yang satu ini. Bahaya dari tanda ini memungkinkan kamu kesulitan dalam mengambil keputusan sehingga susah untuk meminta pertolongan medis secepat mungkin.
Disebutkan pula bahwa infeksi meningitis bisa mempengaruhi penurunan mental secara signifikan. Saat itu terjadi, para penderitanya akan mengalami gangguan terkait mental seperti mudah tersinggung, mengantuk, mengigau, bahkan hingga koma.
5. Gangguan Pernafasan
Para penderita meningitis juga terlihat mengalami kesulitan bernafas. Sehingga tak jarang terapi oksigen harus dilakukan agar tubuh para pasiennya mendapatkan asupan oksigen yang tepat ke dalam darah dan jaringan mereka, demi mencegah komplikasi dan masalah yang lebih serius.
Untuk alasan inilah, kamu harus segera mendapatkan perawatan dari dokter jika tengah menderita meningitis. Tanpa pengobatan yang layak, maka gangguan pernafasan ini bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius dan mengancam nyawa, seperti misalnya gagal nafas.
6. Nyeri Otot
Tak hanya menyerang bagian otak dan sumsum tulang belakang saja, meningitis juga bisa membuat otot kamu melemah baik selama penyakit tersebut menyerang, ataupun beberapa bulan setelah kamu sembuh darinya. Kejang dan nyeri otot juga bisa kamu rasakan pada waktu-waktu tertentu.
Tanda dan gejala ini akan semakin terasa lebih parah jika kamu sebelumnya jarang berolahraga, karena otot kamu kurang begitu kuat menahan kehilangan atau kelehaman yang sedang terjadi.
7. Gangguan Kulit
Terdapat istilah medis yang secara khusus menggambarkan gangguan kulit terkait meningitis, yang mana disebut sebagai septikemia meningokokus. Kondisi ini akan menyebabkan pembuluh darah kamu menjadi rusak, yang kemudian menyerupai ruam.
Ruam meningitis memiliki karakteristik yang lumayan cukup unik, yaitu mirip seperti bekas tusukan jarum kecil dengan warna merah, ping, coklat, atau ungu pada kulit yang terkena.
8. Leher Kaku
Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa demam dari meningitis seringkali disertai dengan sakit kepala dan kekakuan pada leher. Para peneliti sendiri masih belum yakin kenapa tanda ini bisa muncul.
Namun terdapat beberapa dugaan yang menyebutkan bahwa kekakuan pada leher tersebut berasal dari sakit kepala yang begitu hebat, yang mana seringkali disalahartikan sebagai kondisi migrain.
9. Sensitif Terhadap Cahaya
Jika mata dan tubuh kamu merasa sensitif terhadap cahaya, mungkin ini bisa jadi peringatan dini dari penyakit meningitis. Periksa pula gejala lainnya, terutama jika kamu merasa kesulitan untuk bangun di pagi hari, kebingungan, atau mengantuk – sekalipun sudah tidur semalaman penuh.
Dikarenakan meningitis sendiri merupakan bentuk peradangan pada otak dan selaput tulang belakang, maka tidak heran jika kamu akan mengalami gangguan proses neurologis yang bermanifestasi sebagai fotofobia, atau tidak tahan terhadap cahaya terang.
10. Kantuk yang Berlebihan
Rasa kantuk yang berlebihan dan teramat sangat juga bisa menjadi salah satu gejala yang harus kamu waspadai, karena jika tidak mendapatkan perawatan bisa berpotensi mengalami koma.
Koma tersebut terjadi setelah kerusakan otak yang disebabkan oleh bakteri cukup parah. Bahkan ketika kamu berhasil sembuh dari penyakit ini pun, memori dan daya ingat kamu kemungkinan akan terganggu.
11. Kejang-kejang
Selama tahap awal dari serangan bakteri penyebab meningitis, kejang yang terjadi bisa akibat dari pembengkakan dan tekanan di otak kamu, serta racun bakteri dalam cairan yang mengililingi otak.
Jika infeksi meningitis terus berlanjut, kemungkinan besar kamu pun akan mengalami kejang fokal, atau jenis kejang yang melibatkan satu anggota tubuh atau salah satu bagian tubuh.
Menurut seorang dokter pengobatan darurat pediatrik di Rumah Sakit Anak Boston bernama Lise Nigrovic, MD, mengatakan bahwa kejang fokal lebih berbahaya dari jenis kejang epilepsi pada umumnya.
“kejang fokal yang berkepanjangan pada meningitis biasanya merupakan tanda penyakit yang lebih buruk dari sebelumnya,” katanya.
Lise pun menekankan bahwa jenis kejang fokal lebih sering terkait dengan kecacatan tubuh atau bahkan kematian.
Dikarenakan meningitis bukanlah penyakit ringan, maka segera periksakan diri kamu ke dokter secepat mungkin. Infeksi meningitis yang tidak diobati hampir selalu berakibat fatal. Tetapi dengan pengobatan yang layak, maka resiko kematian pun bisa berkurang secara drastis.
Selanjutnya, pastikan kamu beristirahat sebanyak mungkin sambil mengonsumsi makanan sehat demi memungkinkan sistem imunitas kamu mampu bekerja melawan infeksi. Bahkan jenis infeksi ringan bisa sembuh hanya dalam kurun waktu 7 hingga 10 hari saja.